Mengenal Dinding Rooster Sebagai Komponen Bangunan

Inspirasi Desain Interior Kantor Modern Nan Mewah
Ingin Memilih Kitchen Set Untuk Dapur? Lihat Dulu Tips Berikut!
Inspirasi Desain Interior Kantor Modern Nan Mewah
Ingin Memilih Kitchen Set Untuk Dapur? Lihat Dulu Tips Berikut!

Mengenal Dinding Rooster Sebagai Komponen Bangunan

Dinding rooster biasanya dapat kita lihat di rumah-rumah tropis zaman dulu. Biasanya dinding rooster diletakkan di atas pintu atau jendela. Bentuk dari dinding rooster juga bermacam-macam, seperti kotak, persegi, segi enam, dan sebagainya.

Fungsi utama dari rooster adalah sebagai lubang dinding untuk menciptakan sistem sirkulasi udara yang lebih maksimal dalam ruangan. Seiring berjalannya waktu, fungsi rooster kini kian berkembang. Selain sebagai lubang angin, rooster bisa digunakan untuk mempercantik rumah agar tampilan ruang lebih menarik dan juga sebagai pengganti pagar. Oleh sebab itu, biasanya rooster dibuat dengan desain secantik mungkin.

Rooster dibuat dari berbagai macam bahan, seperti beton, semen dan pasir yang dipadatkan, keramik, batako, dan tanah liat. Rooster yang terbuat dari batako memiliki kualitas yang lebih bagus dan kuat, tetapi jika dilihat dari tampilannya, kurang menarik dibandingkan dengan rooster dari tanah liat. Namun, harganya memang lebih murah dan irit. Untuk rooster tanah liat, tampilannya lebih cantik, tetapi kurang begitu kuat dibandingkan dengan rooster batako.

Motif rooster juga kini semakin beragam, seperti motif kotak, motif bulat, dan motif bunga; tinggal dipilih sesuai selera saja. Motif yang menarik membuat rooster dapat dijadikan sebagai ornamen artistik pada rumah.

Pada umumnya, rooster memiliki ukuran 20 cm x 20 cm dengan bobot yang relatif berat yaitu 4,5 kg. Walaupun terlihat berat, rooster tetap dapat ditumpuk dengan aman. Agar tampilannya lebih menarik, dapat disusun secara selang-seling dan direkatkan menggunakan semen. Selain perekat semen, rooster hanya perlu dikuatkan menggunakan tambahan pelat besi. Pelat besi setebal 4 mm dapat disekrup pada bagian atas rooster. Fungsinya adalah untuk membuat rooster bertambah kaku dan tidak mudah roboh apabila terdorong angin atau tersenggol.

Konstruksi rooster biasanya tidak menggunakan tiang maupun balok. Dinding rooster hanya bertumpu pada sloof yang mengikat pondasi di dalam tanah. Sloof yang bertanggung jawab untuk menerima dan menyalurkan beban rooster ke fondasi.

Kelebihan Dinding Rooster

  • Udara dalam ruangan menjadi sejuk karena dapat tersirkulasi dengan baik
  • Cahaya matahari dari luar dapat masuk ke dalam ruangan dengan maksimal
  • Motifnya yang menarik membuat rooster dapat dijadikan sebagai unsur dekorasi
  • Rumah akan memiliki dinding yang dapat juga berfungsi sebagai ventilasi udara
  • Rooster dapat diaplikasikan pada berbagai jenis bangunan, mulai dari perkantoran, rumah ibadah hingga bangunan residensial.

Kekurangan Dinding Rooster

  • Kurang bisa menjaga privasi penghuni rumah karena permukaannya yang bolong-bolong
  • Harus memperhatikan intesitas cahaya matahari yang masuk karena lubang yang cukup banyak. Apabila berhadapansecara langsung dengan arah datangnya sinar matahari, dapat membuat ruangan kurang nyaman karena silau atau panas.
  • Kurang begitu kuat menahan beban sehingga tidak dapat dijadikan dinding utama
  • Pemasangannya harus hati-hati karena rooster tidak mempunyai sistem penguncian di antara susunannya
  • Jika dipasang di luar dapat membawa debu dari luar yang terbawa angin ke dalam rumah