Desain Interior Klinik: Elemen, Prinsip, dan Contoh

Bagaimana Desain Interior Klinik Kecantikan Mempengaruhi Psikologi dan Persepsi Pasien
Desain Rumah Sakit Mirip Mall atau Hotel: Solusi untuk Meningkatkan Kepuasan Pasien dan Pengunjung
Bagaimana Desain Interior Klinik Kecantikan Mempengaruhi Psikologi dan Persepsi Pasien
Desain Rumah Sakit Mirip Mall atau Hotel: Solusi untuk Meningkatkan Kepuasan Pasien dan Pengunjung

Desain Interior Klinik: Elemen, Prinsip, dan Contoh

Desain interior klinik merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan pengunjung. Agar mampu membuat sebuah klinik yang mengutamakan pengunjung ada beberapa elemen dan prinsip yang perlu diterapkan.

Elemen merupakan komponen dasar yang digunakan untuk membentuk desain interior klinik. Mulai dari warna, bentuk, pola, cahaya, tekstur, dan lain sebagainya. Sementara itu yang dimaksud dengan prinsip adalah aturan yang digunakan untuk mengatur elemen desain.

Prinsip ini akan membentuk kesatuan, keseimbangan, proporsi, dan lain sebagainya dari sebuah desain interior klinik.

Apa Saja Bagian Desain Interior Klinik yang Perlu Ada?

Ada beberapa bagian desain yang juga digunakan oleh Arsindo Cipta Karya pada rancangan bangunan yang dibuat. Semua ini berpatokan pada elemen dan prinsip rancangan sebuah bangunan klinik yang memudahkan kegiatan penghuninya.

Ruang

Ruang adalah pondasi yang terkait dengan tiga dimensi yaitu panjang, lebar, dan tinggi. Secara umum ruang dapat dibagi dua yaitu positif yang berisi barang-barang dan ruang negatif yaitu ruang kosong atau jarak antar benda. Dengan menyeimbangkan keduanya maka sebuah ruang akan terkesan tidak terlalu padat atau terlalu polos.

Contohnya dapat dilihat pada rancangan desain MPM Beauty Office yang dibuat oleh jasa desain interior Arsindo Cipta Karya di atas. Pada desain tersebut tercipta ruang yang terkesan cukup luas namun tidak pula terlalu kosong. Keseimbangan antara bagian ruang yang terisi dan kosong memberikan jarak ideal bagi pengisi ruangan untuk berlalu-lalang dan berpindah.

Garis

Garis adalah elemen penting yang membentuk pola geometris. Dari garis ini dapat dibentuk menjadi bagian yang mampu mengarahkan pandangan, menciptakan ilusi, dan membentuk suasana.

Garis dapat dibedakan menjadi garis horizontal, vertikal, diagonal, lengkung, dan zig-zag. Bentuk horizontal bisa memberikan kesan stabil, tenang, dan damai. Diagonal mengesankan energi, semenara garis lengkung adalah wakil dari kelembutan dan kehalusan. Sementara itu penggunaan garis zig zag dapat memberikan kesan dinamis.

Penerapan garis ini dapat dilihat pada gambar desain tercantum. Arsindo Cipta Karya memberikan nuansa garis lengkung dengan penggunaan ornamen pada langit-langit. Garis-garis lengkung juga dapat dengan mudah ditemui pada furniture yang mengesankan rasa lembut dan ketenangan.

Pencahayaan

Pencahayaan dapat mempengaruhi suasana hati, aktivitas, dan kesehatan pengguna ruangan.Secara umum dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pencahayaan alami dan  buatan.

Pencahayaan alami adalah cahaya yang berasal dari matahari atau bulan yang masuk melalui jendela atau atap. Memberikan kesan sehat, segar, dan hemat energi.

Sementara itu pencahayaan buatan adalah sinar yang berasal dari lampu-lampu listrik. Lampu ini dapat dipasang di dinding atau langit-langit. Dengan pemilihan model lampu dengan intensitas cahaya yang sesuai dengan kebutuhan ruang dapat memberikan kesan cerah dan segar.

Pada gambar di atas dapat dilihat penerapan elemen cahaya yang ditempatkan pada bagian atas ruangan. Ditambahkan dengan lampu bulat yang ketika menyala memantulkan pola lingkaran pada dinding.

Pengaturan pencahayaan buatan ini menyatu dan seimbang dengan bagian dinding yang didominasi oleh warna putih. Prinsip kesatuan ruang juga ditambahkan melalui kursi berwarna abu-abu yang memberikan kesan kontras namun tetap selaras dengan nuansa keseluruhan ruang.

Tekstur

Permukaan benda dapat memberikan kesan yang kuat terhadap nuansa keseluruhan ruang. Tekstur dapat digunakan untuk menambah variasi, kedalaman, dan kontras pada sebuah ruangan.

Contoh penerapan tekstur ini dapat dilihat pada bagian dinding yang berbentuk seperti butiran salju. Dengan warna putih pada cat dan sinar lampu dengan intensitas sedang memberikan nuansa sejuk dan segar.

Demikian pembahasan mengenai elemen, prinsip, dan contoh desain interior klinik. Semoga dapat membantu Anda dalam merancang sebuah klinik sesuai dengan visi Anda. Apabila membutuhkan jasa desainer interior, Arsindo Cipta Karya siap membantu Anda!

Yuk segera berkonsultasi untuk mendapatkan desain klinik idaman Anda!