Elemen estetika lokal kita memiliki kekuatan visual yang tak kalah megah dan indah dibandingkan elemen estetika Modern yang diadopsi dari gaya arsitektur luar. Kita cenderung lebih mengagungkan keindahan elemen-elemen arsitektur luar dibandingkan warisan budaya sendiri. Padahal kita dapat mengunggulkan kebudayaan yang kita miliki dari segi kualitas maupun kuantitas. Apresiasi gaya lokal kita yang tinggi di mata dunia, seharusnya memotivasi kita untuk tetap melestarikannya. Kita yang lebih memahami nilai-nilai tersebut, dan kita pula yang harus meninggikannya.
Dekat Dengan Alam
Ada banyak benda fungsional atau hiasan yang bernuansa Tradisional. Tak hanya kaya akan sumber daya alam, Nusantara kita memiliki cita rasa seni yang tinggi dan melimpah. Karakternya mudah dikenali karena banyak menggunakan material alami, seperti batu, kayu dan tanah. Oleh karena itu, gaya Tradisional cukup dekat dengan gaya natural. Kedekatannya dengan alam memberikan keuntungan bagi kita untuk mengaplikasikan gaya Tradisional di eksterior rumah. Tidak sulit menyesuaikan dan melaraskan benda-benda bergaya. Tradisional dengan area luar. Elemen air, tanah, tumbuhan di area outdoor akan menguatkan kesan Tradisionalnya.
Konsistensi dan Penyesuaian Desain Interior
Tidak perlu secara ekstrem membuat bangunan dan perancangan eksterior Tradisional dengan adaptasi yang murni dan sempurna. Kita dapat memberikan sentuhan kecil dengan benda-benda bertema Tradisional. Konsistensi diperlukan agar selaras dan tidak terjadi tabrakan gaya. Jika ingin mengangkat tema satu daerah, sebaiknya pilih elemen-elemen yang berasal dari daerah tersebut saja. Ragam benda-benda bergaya Tradisional cocok diaplikasikan pada rumah bergaya Tropis natural. Bukan tidak boleh atau tidak mungkin mengaplikasikan elemen-elemen Tradisional di eksterior yang bergaya Modern Minimalis, namun dikahawatikan kontekstualitasnya akan terganggu.
Berbagai Elemen Tradisional dan Aplikasinya
Mendekorasi area outdoor dengan elemen Tradisional dapat dilakukan dari Teras, Taman hingga gerbang atau pagar. Cakupannya dari lantai, dinding, atap, pilar, railing, furnitur hingga benda-benda pajangan. Lantai di area Teras dapat menggunakan penutup kayu atau ubin tegel. Relief batu dan ukiran kayu dapat dijadikan panel untuk menghias dinding. Seni ukir banyak digunakan untuk dinding, pintu, kolom hingga furnitur. Kita juga dapat mengadaptasi relief-relief candi di Jawa atau Bali untuk menghias kolom, dinding pagar atau gerbang.
Jika ingin lebih total, kita dapat membuat atap di rumah dengan pendekatan Tradisional, misalnya dengan atap bergaya Toraja. Menambahkan bangunan pendopo di taman merupakan ide yang bagus jika kita memiliki halaman yang luas. Untuk memperkuat nuansa Tradisional, kita dapat menghias area taman dengan patung, kendi, dan benda-benda hias lainnya yang tahan terhadap cuaca.
(diambil dari majalah tabloid Bintang Home edisi 225/Minggu Ketiga April 2012 hal 38)
_________________________________